Skip to content
Home » Artikel Qoobah » Apa dan Siapa Virus Itu Dalam Islam

Apa dan Siapa Virus Itu Dalam Islam

Design dengan Computer dan di Lakukan oleh Tim dan Tenaga Pakar & Ahli dibidangnya.

Info Produsen Kubah Emas – Telah Bisa dibuktikan Sukses Menempatkan Beberapa ratus Kubah Mushola & Masjid Di Seluruh Indonesia

Apa dan Siapa Virus Itu Dalam Islam

Apa dan Siapa Virus Itu Dalam Islam – Kita perlu mengetahui jika semua semesta alam dan didalamnya berawal dari Allah SWT. Allah Mahacerdas, tentunya semua makhluk-Nya pintar, terhitung manusia. Antara bermacam virus yang atau yang pernah menyebar dalam masyarakat sampai sekarang masihlah ada yang masih belum dapat diketemukan vaksin dan pengobatannya.

Darimanakah hadirnya virus itu, bagaimana proses penjangkitannya, dan bagaimana usaha pengobatannya, masih dilaksanakan penelitian intens oleh beberapa pakarnya.

Antara pemicu munculnya pandemi menurut beberapa pakar adalah, pertama, kekebalan pencemaran organisme inang rendah atau bila kesempatan untuk bakteri untuk berpindah dari organisme inang yang satu ke organisme inang lainnya bertambah.

Bertambahnya virulensi bakteri diantaranya sebagai karena rendahnya kekebalan (ketahanan badan manusia) seperti pertama kali munculnya pandemi influenza serang penjuru dunia pada 1918. Dia diperhitungkan sebagai karena Perang Dunia I yang mengakibatkan kekebalan manusia pada saat itu karena kurang dan rendahnya kualitas pangan. pandemi satu penyakit kerap muncul setelah berlangsungnya musibah alam, seperti gempa bumi, banjir besar, dan lain-lain.

Ketika kita menanti beberapa pakar lakukan riset, sebaiknya kita melihat bagaimana Alquran dan kode-isyarat Alquran mengenai pandemi. Dalam Alquran minimal ada tiga kasus pandemi yang dikisahkan didalamnya.

Perilaku virus (epidemi) ternyata sudah diungkap di da lam Alquran. Sejumlah peristiwa mengerikan telah diungkap di dalam Alquran. Yang dapat dihubungkan dengan epidemiologi ialah kasus pemusnahan kaum Nabi Shaleh dengan virus yang diduga berasal dari sapi ajaib yang disembelih raja. Demikian pula kasus epidemi yang menimpa kaum Thalut dan Jalut, serta epidemi yang menghancurkan pasukan Raja Abrahah, sebagaimana digambarkan dalam QS Al-Fil.

Ketiga kisah dalam Alquran tersebut menarik untuk dikaji. Pertama, kisah musnahnya Bani Tsamud, sebuah rezim penguasa yang digambarkan di dalam 26 ayat Alquran dan sejumlah hadis Nabi sebagai penguasa yang amat anarkistis.

Dikisahkan bahwa Nabi Shaleh diutus Allah kepada kaum Tsamud supaya menyembah hanya kepada Allah dan meninggalkan kezaliman serta tradisi penyembahan berhala nenek moyang mereka. Namun, Raja Tsamud menantang Nabi Shaleh dengan mengatakan, ?Jika engkau seorang nabi atau rasul, perlihatkanlah tanda bukti kebenaranmu (dalam bentuk mukjizat).? Permintaan Tsamud dan para pembesarnya sangat tidak masuk akal. Mereka meminta Nabi Shaleh mengeluarkan unta raksa sa yang sedang hamil dari lubang batu kecil dalam keadaan hidup.

Kita seharusnya jangan tinggi hati sebagai manusia atau sebagai khalifah karena makhluk kecil Tuhan, yang karena demikian kecilnya tidak dapat disaksikan dengan mata kepala, membuat anak manusia di jaman kekinian ini lumpuh keseluruhan.

Tidak ada maknanya produk senjata nuklir beberapa negara adidaya hadapi covid-19 ini. Begitu kecilnya kita di depan Allah SWT. Sadarlah kita supaya selalu hidup di atas rel yang digariskan Tuhan.

Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA. Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta
Sumber : Media Indonesia