Skip to content
Home » Artikel Qoobah » Filosofi Sejarah Kubah Masjid, Seperti Apa Sih Maknanya?

Filosofi Sejarah Kubah Masjid, Seperti Apa Sih Maknanya?

filosofi sejarah kubah masjid

Filosofi Sejarah Kubah Masjid – Kubah masjid atau bisa disebut dengan atap Masjid, merupakan sebuah komponen yang harus ada dan selalu berkembang, bisa dari bentuk atau model. Kubah masjid juga sebagai elemen arsitek yang dapat terbentuk separuh bola mengerucut pada bagian ujung (makara).

Sebagai elemen yang tidak bisa dipisah dengan kehadiran masjid, kubah mempunyai dua peranan berdasar pengetahuan tata ruangan, yakni sebagai petunjuk arah kiblat bila disaksikan dari segi luar, dan menyinari ruangan dari dalam. Keelokan dan kecantikannya akan kelihatan dari kesan-kesan yang ditampilkan kubah masjid.

Disamping itu, memiliki bentuk yang megah di bagian tengah mempresentasikan keluasan, luas, dan terbuka. Hal itu memberinya makna jika Islam sebagai tuntunan yang terbuka, menyukai kenyamanan. selainnya mempresentasikan kesan-kesan luas untuk orang yang melaksanakan ibadah didalamnya, kubah memberinya makna kebesaran Tuhan.

Kubah masjid yang direncanakan oleh kontraktor kubah dari fondasi yang melingkar merepresentasikan toleran, sedang wujud dasar kubah berbentuk lingkaran yang meruncing ke atas mempunyai filosofi Keesaan dan Kebesaran Tuhan.

Filosofi dan arti yang terselinap dalam keelokan kubah menjadikan umat Muslim agar bisa mengucapkan syukur dalam terkait dengan baik secara horisontal (antara setiap orang) atau jalinan vertikal (jalinan dengan Tuhannya). Filosofi dan Sejarah Kubah Masjid.

Bentuk dan Jenis Kubah Selalu Berubah

Lepas dari arti dan filosofi didalamnya, wujud kubah yang selalu berbeda sama sesuai perubahan zaman, seni, budaya, dan tehnologi namun tetap satu pelukisan yakni memberinya elemen positif dan percaya diri untuk orang yang melaksanakan ibadah didalamnya.

Konstruksi kubah mushola yang go-international bercampur dengan budaya tiap tempat, bahkan juga sering kubah mushola ikuti wujud bangunan mushola ada karena perubahan peranan bangunan awalnya. Contoh perubahan peranan yang terjadi pada gereja dan beralih menjadi mushola misalkan pada Mushola Aya Sofiya di Turki yang awalnya ialah bangunan gereja.

Walau keyakinan umat yang melaksanakan ibadah didalamnya berbeda, kesan-kesan yang tergambar berbentuk cita dan kultur agama akan berasa. Transendensi surgawi dalam kubah mushola akan tergambar karena menyaksikan perannya yang luas sebagai identitas tempat beribadah Agama Islam yang disebut contoh primer keelokan arsitektur dan pelukisan doa manusia secara filosofis.

Wujud dan konstruksi yang tetap berbeda dan mempunyai perjalanan berkenaan akulturasi budaya yang panjang pada sebuah tempat memberinya kode visual berbentuk wujud komunikasi umat Muslim. Ini jadikan pemikiran komune didalamnya jadi satu penglihatan yakni nilai kebersama-samaan secara global karena beribadah umat muslim selalu dilaksanakan berjemaah yang menggambarkan persaudaraan umat Muslim yang kuat.

Riwayat Kubah Masjid Pertama Peradaban Islam.

Bangunan Masjid Berkubah Pertama

Menyaksikan keelokan beberapa gedung Kristen dan Romawi yang mengguanakan kubah, karena itu tergugahlah kekhalifahan Islam untuk membuat mushola dengan kubah yang istimewa. Saat khalifah Abdul Malik (685-688 M) berkuasa, dibuat Dome of The Rock (kubah batu) ataupun lebih dikenali Mushola Umar di Yerusallem. Berikut mushola pertama kali yang memakai kubah dalam riwayat arsitektur Islam. Sejarawan Al Maqdisi menjelaskan jika ongkos pembangunan mushola itu capai 100 ribu dinar (coin emas).

Style dan wujud kubah makin bervariatif saat Islam menebar dan berhubungan dengan budaya dan peradaban lain. Beberapa arsitek Muslim juga tidak enggan-segan untuk ambil pillihan-pilihan wujud yang telah ada. Terhitung tehnik dan langkah membuat yang telah dipunyai oleh warga di tempat. Tidaklah aneh jika wujud kubah mushola sering menyesuaikan dengan budaya dan tempat di mana warga Muslim tinggal.

Prof K. Cresswell dalam buku Early Muslim Architecture mengatakan jika design awalnya mushola Madinah benar-benar belum mengenali kubah. Berdasarkan catatan riwayat dan penemuan sektor arkeologi juga. Kubah pertama dipakai pada Masjid Umar di Yerusalem sekitaran tahun 685 M sampai 691 M. Pada zaman selanjutnya, adat kubah menyebar ke daerah Iran dan Asia tengah, Turki, Mesir, dan India. Di tanah Arab, kubah relatif masih jarang-jarang dipakai.

Wujud kubah masjid di penjuru dunia mempunyai bentuk bermacam. Di Turki contohnya, wujud kubah masih kental memiliki nuansa Bizantium. Saat itu, di Indonesia sendiri, wujud kubah masjid mengikuti style Timur tengah, yakni bundar setengah bola.

Filosofi Sejarah Kubah Masjid – Qoobah PT. Anugerah Kubah Indonesia

masjid-perum-graha-amerta-gresik
Masjid Perum Graha Amerta, Gresik (Qoobah.co.id)

PT. Anugerah Kubah Indonesia merupakan Kontraktor Kubah Masjid berpengalaman, terpercaya, dan berkualitas. Kami sudah dipercaya untuk mengerjakan ribuan proyek kubah masjid di berbagai tempat di seluruh Indonesia bahkan hingga ke Asia Tenggara. Seperti di pondok pesantren, universitas, madrasah, sekolah, kantor perusahaan swasta, kantor pemerintahan, dan kantor BUMN.

Qoobah juga melayani Jual Kubah Masjid Terbaik dan berkualitas premium dengan berbagai macam pilihan produk. Diantaranya adalah Kubah Masjid Enamel, Kubah Masjid Galvalum, dan Kubah Masjid Stainless Gold. Masing-masing produk kubah masjid tersebut memiliki keunggulan masing-masing sesuai dengan keinginan kustomer.

Kami berkomitmen untuk menjadi Produsen Kubah Masjid Terbaik dan Terbesar se-Asia Tenggara. Dengan dibuktikan oleh produk kubah masjid kami yang berkualitas premium dan dengan pelayanan yang terbaik. Percayakan kubah masjid Anda bersama kami, PT. Anugerah Kubah Indonesia.

Baca Juga : Cari Produsen Kubah Masjid Terbaik? Ini Ciri-cirinya!

Klik tombol dibawah jika ingin berkonsultasi mengenai kebutuhan pembangunan kubah masjid. Kami siap membantu perencanaan kubah masjid Anda dengan sepenuh hati secara gratis. Dapatkan juga penawaran spesial dari kami, bonus alat penangkal petir dan lampu sorot.