Skip to content
Home » Artikel Qoobah » Masjid Agung Al Amjad Kabupaten Tangerang

Masjid Agung Al Amjad Kabupaten Tangerang

Masjid Agung Al Amjad

Masjid Al Amjad menjadi Masjid Agung untuk Kabupaten Tangerang, terletak di komplek pusat pemerintahan kabupaten Tangerang, tepatnya di kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. Masjid ini diresmikan pada tahun 2005 lalu oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang menjabat pada waktu itu.

Arsitektur Bangunan Masjid Agung Al Amjad

Bangunan Masjid Agung Al-Amjad dibangun dengan luas sekitar 5.604 meter persegi, diatas lahan seluas 24.003 meter persegi, dan dapat menampung hingga 6.000 jamaah sekaligus.

Masjid yang didirikan dibelakang Gedung Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang ini mengadopsi konsep minimalis dan hemat energi, dimana penggunaan lampu pada siang hari dikurangi, dan juga penggunaan pengatur suhu udara juga dikurangi. Diberikan filter yang cukup menarik agar cahaya matahari yang masuk ke bagian dalam masjid dapat dipandang aman. Material yang digunakan adalah precast krawang, sehingga cahaya dari matahari tidak masuk langsung ke arah dalam, namun lebih kepada disebarkan ke seluruh penjuru ruangan. Jadi panas yang diterima di dalam masjid juga tidak begitu berpengaruh.

Desain yang jadi referensi di Masjid Agung Al Amjad ini mirip dengan desain masjid Timur Tengah dari masa pemerintahan Emperium Usmaniyah. Hal ini bisa dilihat dari satu kubah yang berukuran jumbo, dan satu menara yang menjulang tinggi, terpisah dari bangunan utamanya.

Kubah masjid ini dibangun dengan desain unik, dengan hiasan bentuk matahari dibagian dalamnya. Kemudian dibagian pinggir sekeliling kubah diberikan banyak sekali filter cahaya matahari. Lalu dipasang pula beberapa pengeras suara disekeliling filter tersebut.

Sedangkan untuk bagian menaranya, Masjid Agung Al Amjad ini memiliki menara kubah masjid yang cukup tinggi setinggi 66,66 meter dengan denah segi delapan. Jika kita lihat semakin keatas semakin lancip dan semakin ramping, seperti pada masjid-masjid Emperium Usmaniyah dulu.

Jika kita masuk kebagian dalam masjidnya, kita akan disuguhkan dengan denah yang sangat luas, karena tidak ada soko guru sebagai penopang atapnya. Penopang atap lebih di fokuskan pada 4 penjuru ruangan (bukan ditengah) . tiang-tiang penyangga lainnya juga ditempatkan disisi luar ruang utama, sehingga hanya tampak 4 tiang di sudut pojokan ruang.

masjid-agung-al-amjad

Masjid ini dibangun berlantai 2, meskipun lantai 2 tersebut lebih mirip dengan lantai mezanin yang digunakan untuk tempat jamaah wanita. pada bagian mihrab dibuat satu ruangan yang memiliki 2 tiang penyangga, dengan 1 bentuk atap kubahnya. Lalu disamping mihrab diberikan mimbar untuk berkhotbah, dan diatas mimbar tersebut terdapat sebuah kaligrafi yang bertuliskan “Masjid Al Amjad”. Sedangkan disebelah kiri mihrab dipasang jam kayu yang berukuran cukup besar, dan diatasnya diberi sebuah papan elektronik yang berfungsi sebagai penunjuk waktu sholat, dan juga untuk berbagai pengumuman.

Secara keseluruhan, arsitektur bangunan Masjid Al Amjad dibuat dengan sangat rapi dan unik, dengan tetap memperhatikan kenyamanan bagi para jamaahnya. Kesan yang diberikan sangat luas, dengan penataan yang sangat detail dan teliti, sehingga seluruh sudut ruangan dapat terasa longgar.

Aktifitas Masjid Agung

Karena difungsikan sebagai Masjid Agung untuk Kabupaten Tangerang, bangunan Masjid Al Amjad tidak hanya dikhususkan untuk sholat fardhu dan sholat jum’at saja. namun juga sebagai tempat pusat perayaan hari-hari besar islam seperti 2 hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, kemudian juga tahun baru hijriyah.

Selain itu, masjid ini juga digunakan sebagai pusat kegiatan islami masyarakat sekitar. Dibangun fasilitas TPA/ Madrasah, Perpustakaan , dan lain-lain yang bisa digunakan oleh masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anak-anak mereka, dan juga sebagai sarana mencari ilmu.