Skip to content
Home » Artikel Qoobah » Masjid Agung Asmara – Eritrea

Masjid Agung Asmara – Eritrea

Masjid Agung Asmara

Masjid Agung Asmara ini terletak di Ibukota Negara Eritrea, satu diantara Negara yang ada di timur laut Afrika serta menghadap ke laut merah. Eritrea adalah satu diantara Negara termuda di dunia, baru memproklamirkan kemerdekaanya pada tanggal 24 Mei 1993 dari Ethiopia. Riwayat perjuangan kemerdekaan Eritrea demikian panjang semenjak daerah ini berturut ikut dikuasai oleh kerajaan Aksum, Italia, Inggris serta pemerintah federal Ethiopia.

Di waktu pemerintahan federal Ethiopia, Eritrea jadikan propinsi ke 14 di Ethiopia, sekaligus juga sebagai hanya satu propinsi di Ethiopia yang mempunyai akses ke laut tengah. Bentrokan panjang dengan Ethiopia berahir dengan kemenangan dalam referendum yang disponsori oleh PBB ditahun 1993. Bersamaan dengan kemerdekaan Eritrea, dengan geografis semua daerah Negara Eritrea ini menutup serta mengurung daerah Ethiopia dari akses ke laut merah.

Islam diyakini oleh 52% dari keseluruhan masyarakat Eritrea. Islam masuk pertama kali ke Eritrea pada era ke-7 Pindah, seperti di Ethiopia, saat Nabi Muhammad SAW. lakukan pindah beliau yang pertama ke negara itu (615 Masehi). Tetapi detail masuknya Islam di Eritrea berlangsung pada era ke-8, saat beberapa pembawa misi Islam masuk Kepulauan Dahlak serta kota pantai Massawa.

Walau sebagian besar, dengan politis, umat Islam di Eritrea alami tekanan-tekanan, sebab kekuasaan pemerintahan didominasi oleh golongan Krsten Ortodox, hingga ada parpol-parpol Islam yang mempunyai tujuan untuk mendesak pemerintahan Isaias Afwerki, supaya berlaku adil serta seimbang pada Islam. Sebab kegigihan umat Islam Eritrea, pada akhirnya mereka dicap jadi golongan Islam fundamentalis serta teroris.

People sit in front of the Great Mosque of Asmara in downtown Asmara, Eritrea, East Africa on a sunny day.

Masjid Agung Asmara atau dalam bahasa Italia disebutkan Grande Moschea di Asmara, serta beberapa nama yang lain yang dipakai ialah Al Kulafah Al Rashidan, Al Kulafah Al Rashidin, Al Kuaka Al Rashidin or Al Khulafa Al Rashiudin, ialah satu diantara bangunan dengan nilai seni tinggi di pusat kota Asmara. Dibuat tahun 1938 saat daerah Eritrea serta Ethiopia masih jadi daerah jajahan Italia. Pembangunannya atas perintah Bennito Mussolini untuk menghargai kehadiran muslim suni di kota itu.

Tempat masjid ini ada di Harnet Avenue (awalnya diketahui jadi Viale Mussolini) di pusat kota Asmara. Masjid Agung Asmara adalah dari 3 bangunan terpopuler di Asmara bersama dengan sama juga dengan Gereja Our Lady of the Rosary serta Katedral Enda Mariam Coptic Cathedral. Masjid Agung Asmara ada di ruas jalan Selam street, bersisihan dengan komplek pasar di kota Asmara.

Masjid ini rancangannya diatasi oleh Guido Ferrazza, bermaksud untuk menghargai muslim suni yang disebut 50% dari semua masyarakat Eritria. Dampak arsitektur Romawi berasa kental pada bangunan masjid ini khususnya di bagian kubah besar dan menaranya. Bangunan masjid serta menaranya ini kelihatan hampir dari semua pelosok kota.

Arsitektur Bangunan Masjid

Bangunan masjid ini dibuat dua lantai serta dua balkoni dengan style rococo italia atau selanjutnya diketahui dengan style baroque. Pada bagian bawah menara masjid ada eksterior galeri yang dibagi jadi tiga sisi. Sedang pilar pilar ganda di teras masjid ini dibikin dari dekemhare travertine yang dipadukan padan dengan Pualam Carrara.

Feature yang lain dari masjid ini tentunya ialah terdapatnya ruangan mihrab yang memakai bahan bangunan pualam carara, begitu juga ruang area yang lain di masjid. Sedang halaman terbuka di muka masjid ini ditutup dengan potongan potongan batu hitam dalam ukuran besar yang diatur bagus dalam skema geometric. Arsitektur masjid agung Asmara ini pancarkan ruh rasionalime, classic serta Islami serta Asmara sudah terima karunia dari UNESCO jadi cagar budaya dunia.