Skip to content
Home » Artikel Qoobah » Masjid Agung Syuhada – Jasa Pembuatan Kubah Masjid

Masjid Agung Syuhada – Jasa Pembuatan Kubah Masjid

Masjid Agung Syuhada

Masjid Agung Syuhada Pelaihari

Dahulu di Kampung Pelaihari, berdiri satu wadah peribadatan yang tidak didapati kapan dibuatnya. Tempat itu terdapat di pinggir danau di Jalan Pusaka Pelaihari. Berkonstruksi kayu ulin, papan, serta beatap sirap memiliki ukuran 7×7 mtr.

Wadah peribadatan yang diketahui dengan nama masjid itu beberapa pejuang gerakan berkebangsaan, seringkali bergabung. Tidak saja untuk beribadah, tapi pun mengendalikan taktik perjuangan.

Pemerintah Belanda tidak sempat berprasangka buruk di bangunan itu ada perjuangan rakyat Pelaihari berawal. Sampai seringkali pecah perang, masjid itu tidak sempat terbuka kedoknya menjadi tempat penyusunan serangan ke benteng Belanda.

Sekretaris Umum Masjid Agung Syuhada

Menurut Sekretaris Umum Masjid Agung Syuhada Pelaihari, Khamarulzaman, di saat kemerdekaan, peranan masjid dikit beralih. Cuma melayani jamaahnya melaksanakan ibadah. Akan tetapi bersamaan bertambahnya masyarakat, Masjid Agung Syuhada tidak kembali dapat menyimpan jamaah. Masyarakat juga bergotong royong. Pundak membahu bangun Masjid Agung Syuhada. Menurut catatan-catatan lama, masjid pertama dibuat tahun 1935.

Dipelopori beberapa tokoh penduduk, mereka membuat panitia yang dibagi dalam dua grup kerja.Pertama bagian fatwa, yang terdiri H Mansur, H Jafri, H Abdul Gani, H Matran, H Ramli, H Anang Syukri, H Abdul Hamid, serta H Asmail. Mereka ini bekerja anggota fatwa hukum berdasar pada syariat Islam.

Panitia ke-2, spesial memberikan motivasi penduduk berwakaf serta infaq. Mereka lebih diketahui mengepalai bidang dana serta pengerahan massa dengan massal. Di team ini ada Sidik, H Abdussyukur, H Khali, H Aanang Tuah, H Bakeri, H Hasim, H Abul Kadir, Hasbullah serta H Nunci.

Saat pembangunan masjid, seperti cerita masjid bersejarah lainnya di Kalsel, Masjid di Pelaihari ini juga miliki kisah menarik. Contohnya, saat menghadirkan empat sokoguru dari Kampung Jilatan dengan panjang 40 mtr. berdiameter 50 cm.Perjalanan dari Jilatan ke arah Pelaihari ditempuh dengan menarik dengan massal oleh masyarakat Pelaihari. Mereka dibantu penduduk desa yang dilewati seperti Desa Jilatan, Tajau Pecah, Tampang, serta Sarang Hambat. Masalah minum dan makan, masyarakat desa yang dilalui yang menyiapkan.

Arsitektur Masjid Agung Syuhada

Masjid Agung Syuhada Pelaihari

Dari arsitektur bangunan, Masjid tersebut nampaknya dipengaruhi Masjid Agung Demak, terpenting bentuk atap 3 rangkapnya. Di masjid ini pula ada tiga kubah diatas mihrab, teras depan serta kubah diatas atap bangunan.

Penamaan Masjid Syuhada diambil dari waktu perjuangan. Pada periode Panitia Pembanguan Masjid diketuai H Abdulah Sani tahun 2000, masjid ini sempat membuat akan diperbaiki dengan moderen. Akan tetapi gagal, karena panitianya bubar.

Walaupun demikian, sekarang Masjid Agung Syuhada Pelaihari masih meriah. Lebih semenjak diselenggarakan pengajian teratur oleh KH Ahmad Bakeri. Masjid tua ini makin ramai jamaah. Ruangan induk sampai plasa masjid tetap penuh jamaah saban pengajian teratur.