Skip to content
Home » Artikel Qoobah » Masjid Al- Aqsa Masjid Tertua di Dunia

Masjid Al- Aqsa Masjid Tertua di Dunia

Masjid Al Aqsha dalam Sejarah Islam-Masjid Al-Aqsa

masjid-al-aqsa

QOOBAH Masjid Al- Aqsa Masjid Tertua di Dunia Setelah Masjidil Haram di Makkah. Al-Aqsa berlokasi di sebuah area yang berbentuk persegi empat dengan luas area kurang lebih 14 hektare, masjid Al-Aqsa saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen oleh Khalifah Abd Al-malik bin Marwan pada tahun 66 H hingga 73 H.

Salah satu Landmark Yerusalem yang terletak di kawasan kompleks Masjid Al-Aqsa ini berbentuk kubah masjid batu yang di sucikan, kubah masjid yang berwarna Emas ini berbeda di tengah-tengah kompleks Al-Haram Asy-Syarif. Konon batu yang berada di dalam kubah masjid dipercaya sebagai tempat nabi muhammad SAW berpijak sebelum belum melesat ke Sidratul Muntaha pada 621 M.

menjadi situs suci dari tiga agama, termasuk Islam, yang memiliki sejarah penting dalam perkembangan agama Islam. Maka tidak heran jika banyak orang ingin datang dan beribadah langsung di masjid ini.

Masjid Al- Aqsa Masjid Tertua di Dunia 

Masjid Al Aqsha juga menjadi saksi perjalanan Isra Miraj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Disinilah tempat persinggahan Nabi Muhammad setelah melakukan perjalanan jauh dari Masjidil Haram yang berada di Makkah.

Peristiwa ini pun terkandung dalam QS Al Isra’ ayat 1, yang berbunyi:

“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Selain menjadi saksi sejarah perjalanan Isra Miraj, Masjid Al Aqsha juga memiliki beberapa keistimewaan lain yang tidak kalah penting.KiblatPertama bagi Umat MuslimKeistimewaan Masjid Al Aqsha yang pertama yaitu merupakan kiblat pertama bagi umat muslim dalam melaksanakan salat fardu atau salat 5 waktu. Sebelum hijrah ke Madinah, konon Rasulullah melaksanakan salat dengan menghadap ke Masjid Al Aqsha.

Kemudian setelah melakukan perjalanan Isra Miraj, yaitu berkisar 1 bulan, Rasulullah mendapatkan wahyu berupa perintah salat 5 waktu yang menghadap ke Kakbah Mekah. Hal ini sesuai dalam QS Al Baqarah ayat 44, di mana Allah berfirman:

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu mengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkahlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dengan apa yang mereka kerjakan.”

Sejak peristiwa ini, Rasulullah mulai berdakwah untuk menyerukan perintah salat 5 waktu menghadap ke Kakbah kepada para sahabat dan pengikutnya.

Meskipun awalnya Rasulullah masih melakukannya secara sembunyi-sembunyi, kemudian Allah membukakan jalan dan memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan perintah tersebut kepada seluruh umat secara terang-terangan.