Masjid Al Markaz Al Ma’arif Bone
Kabupaten Bone adalah satu diantara wilayah otonom di Propinsi Sulawesi Selatan yang mempunyai banyak kekuatan, diantaranya ialah pertambangan emas. Oleh karena itu, Bone berkemungkinan jadi jagoan propinsi ini dalam menggerakkan perekonomian wilayah.
Jadi wilayah kabupaten sebagai sorotan, baik di tingkat propinsi ataupun nasional, telah semestinya Bone mempunyai satu simbol yang bisa di banggakan. Karena itu Bone mempunyai satu masjid istimewa yang digunakan jadi pusat pekerjaan Islam disana. Masjid itu ialah Al-Markaz Al-Ma’arif.
Masjid yang awalnya diketahui dengan nama Masjid Agung Assalam ini kelihatan begitu istimewa dengan penampilan bangunan besar serta menara yang menjulang tinggi. Menara ini adalah menara paling tinggi di Kabupaten Bone. Selain itu, bangunan masjid memakai banyak tiang sebagai pemisah antar jendela. Bila dilihat selintas, tubuh masjid terlihat seolah berkisi-kisi.
Arsitektur Bangunan Masjid Al Markaz Al Ma’arif
Atap masjid mengambil dua style arsitektur yaitu style ciri khas Nusantara dengan dua lapis atap limas serta style Timur Tengah yang memakai kubah berupa bundar melancip di pucuk atap. Kubah ini dilapis dengan motif ciri khas wilayah Bone berwarna hijau.
Di muka teras masjid ada halaman luas dengan beberapa pohon kelapa serta tumbuhan yang lain jadi penghijau situasi. Teras ini sendiri diperlengkapi selasar yang terdapat disamping kanan serta kiri plaza masjid. Selasar dipakai jadi jalan masuk masjid dari bagian sayap. Masuk ruangan utama masjid akan terlihat panorama yang istimewa. Tiang penyangga yang sejumlah 16 buah dilapis warna cokelat kemerahan seperti kulit pohon muda dengan aksen emas. Basic tiang ditempatkan pada sebidang kotak seukuran hampir setinggi orang dewasa hingga memberi kesan-kesan istimewa.
Pada dinding sisi atas ada kaligrafi 99 Asma’ul Husna yang dibingkai dengan bentuk geometris bintang delapan ciri khas komponen hias Timur Tengah. Dinding sisi depan tempat mihrab ada dilapis keramik berwarna krem tua gabungan hitam, kelihatan padu dengan warna lantai yang abu-abu.
Mimbar memiliki ukuran besar terbuat dari kayu jati berukir kelihatan cukuplah menonjol di ruang relung mihrab. Ruang ini ditekankan dengan pigura ruangan lancip berlukiskan lafaz Allah Swt. pas di tengahnya.
Sampai buku ini diedarkan, masjid masih juga dalam proses perbaikan. Tetapi, dari yang kelihatan saat ini, telah bisa diterka jika Masjid Al-Markaz Al-Ma’arif bisa menjadi masjid yang begitu istimewa. Tidak bingung bila di masa datang masjid ini bisa menjadi landmark Bone, atau bahkan juga Propinsi Sulawesi Selatan.