Skip to content
Home » Artikel Qoobah » Masjid Amburiq – Pakistan

Masjid Amburiq – Pakistan

Masjid Amburiq Baltistan

Masjid dengan nama “Amburiq” ini terdapat di lembah Shigar, Sekitar 32 km dari Skardu, Ibukota Baltistan, Propinsi Utara, Pakistan. Shigar sendiri adalah ibukota kerajaan pada saat lantas, akan tetapi sekarang cuma berbentuk satu kota / desa kecil pada ketinggian lokasi Balistan. Daerah ini dikelilingi oleh benteng alami berbentuk pegunungan yang hijau, tidak bingung bila banyak yang menyebutkan lokasi ini menjadi “Surga yang Tersembunyi”, sebab memang keindahan yang di tawarkan begitu memikat mata.

Masjid Amburig ini pula seringkali dimaksud dengan Masjid di Atap Dunia, sebab memang terdapat di puncak paling tinggi di bumi, kurang lebih 8 km dari permukaan laut. Shigar adalah lokasi untuk ke arah titik paling tinggi bumi, akan tetapi masih tetap adalah titik yang paling rendah sesudah Gasherbrum, Broad Peak serta puncak ketinggian yang lain.

Masjid Amburiq pula dinobatkan menjadi masjid warisan budaya dunia, sebab saat diketemukan bangunannya hampir hancur serta rubuh. Untungnya, karena usaha keras dari Yayasan The Aga Khan Trus for Culture (AKTC), masjid ini dapat diperbaiki demikian rupa serta masih tetap tampak kuat sampai sekarang ini. AKTC bekerja bersama dengan Aga Khan Cultural Service Pakistan dengan pertolongan dana yang dikasihkan oleh propinsi utara, Pakistan. Pemugaran saat itu memang mempunyai tujuan untuk memulihkan bangunan masjid ini, tanpa ada mengubah bentuk asli dari bangunan masjid aslinya. Pada akhirnya, pembangunan bisa dituntaskan dengan baik, serta kembali difungsikan oleh penduduk sekitar menjadi tempat peribadatan.

Masjid yang telah berusia ber-abad-abad ini dimasukkan dalam rincian warisan budaya dunia oleh UNESCO. Plakat penghargaan juga diberikan pada masjid ini dengan arah menjadi pengingat supaya masjid ini tetap dilestarikan serta dijaga dari rusaknya oleh penduduk serta pemerintah ditempat.

Arsitektur Masjid Amburiq

Masjid Amburiq mempunyai arsitektur yang begitu unik, jauh dari bayangan kita yang umumnya cuma lihat bentuk masjid biasanya. Umumnya masjid-masjid mempunyai kubah besar serta menara tinggi yang menjulang. Akan tetapi berlainan dengan Masjid Amburiq ini, diman tidak ada satupun bangunan kubah ataupun menara yang dibangun dibangunan masjidnya. Bahkan juga ornament ciri khas islam seperti simbol bulan sabit pun tidak ada dibangunan masjid ini.

Bila kita cuma memandangnya selintas saja, tentu kita akan tidak menduga jika bangunan ini ialah satu masjid. Baru bila kita masuk ruangannya, kita akan diterima dengan ruang yang berbalut sajadah simpel, lalu ada satu mihrab serta mimbar yang tunjukkan jika bangunan itu adalah bangunan masjid.

Langkah pembangunan masjid ini juga termasuk unik, sebab 75% bahan baku bangunannya adalah kayu, sedang 25% nya ialah batu. Beberapa kayu diatur dengan membuat satu sela yang lalu dikasih batu di dalam sela itu untuk memperkokoh bangunannya.

Sedang sisi atap diatur jadi dua sisi bersusun, di bagian puncaknya dibangun satu menara kecil yang terbuat dari balok. Lantas menara itu dibikin demikian rupa dengan ukiran bermotif Kashmir Tibet juga Mughal. Ukiran motif itu adalah karya seni penduduk dengan turun temurun serta telah berusia sampai beberapa ratus tahun.

Menjadi catatan, Masjid Amburiq ini dibuat pada tahun 1384 Masehi, oleh Syed Ali Hamdani, saat beliau berdakwah dikawasan itu. Beliau adalah satu diantaranya penebar agama Islam pertama di daerah Balistan. Beberapa pengikutnya yang disebut pengukir berikut yang lalu membuat ukiran-ukiran ciri khas yang masih tetap bisa kita lihat sampai sekarang ini. Lantas, mengingat usia masjid yang telah tua, pemugaran pada tahun 1998 juga dikerjakan serta tampak sampai sekarang ini Masjid Amburiq Pakistan masih tetap berdiri dengan kuat.