Masjid Jami’ Nurul Huda
Masjid Jami’ Nurul Huda ini berlokasi di Jalan H. Ali Jamri, Kampung Rengas Bandung RT 01 RW 05, Ds. Karang Sambung, Kec. Kedung Waringin, Kab. Bekasi, Jawa Barat. Walaupun nama masjid ini ada kata “Bandung” didalamnya, namun lokasinya sangat jauh dari Kota Bandung.
Jika hendak berkunjung ke masjid perjalanan dari Stasiun Kereta Api Lemahabang, Cikarang Utara, kurang lebih perjalanan dilakukan selama 15 – 20 menit menuju arah Karawang. Bangunan Masjid Jami’ Nurul Huda ini terletak agak masuk, yaitu didalam gang Jalan H. Ali Jamri.
Di depan gang tersebut, terdapat plakat masjid dengan menggunakan ornamen kubah. Plakat tersebut berwarna merah bata, sedangkan kubah gapuranya berwarna kuning keemasan dengan ornamen bulan sabit dibagian atasnya. Plakat masjid tersebut bertuliskan “Yayasan Nurul Huda”, karena pembangunan ini didanai oleh Yayasan dan hingga saat ini masjid Jami’ Nurul Huda diurusi oleh Yayasan Nurul Huda. Letaknya berada tepat disebelah kiri dari jalur utama menuju karawang, setelah lewat kantor KPUD Bekasi, sehingga tidak akan terlalu sulit untuk menemukan masjid ini jika ancer-ancer nya bangunan gedung kantor KPUD Bekasi.
Yayasan Nurul Huda selain menjadi pengelola Masjid Jami’ Nurul Huda juga mengelola beberapa Majelis Ta’lim, Madrasah Ibtidaiyah (SD), Madrasah Diniah (SMP Islam Nurul Huda) yang terkumpul dalam satu lokasi yang sama. Gedung madrasah tersebut dibangun di depan bangunan Masjid Nurul Huda, sehingga masjid ini tidak pernah sepi oleh jamaah. Karena pada siang hari dapat terlihat jamaah berasal dari siswa siswi madrasah diniyah, sedangkan saat malam hari dipenuhi oleh warga sekitar. Majelis ilmu yang di urusi langsung oleh yayasan tersebut mengalokasikan beberapa dana untuk pengajian rutin, terutama untuk ibu-ibu sekitar, sehingga keharmonisan rumah tangga, dan bertetangga lebih terjalin dengan baik di warga sekitar.
Arsitektur Bangunan Masjid Nurul Huda
Jika melihat sekilas bangunan masjid tersebut akan mengetahui bahwa bangunan Masjid Nurul Huda ini dibangun dengan Arsitektur khas Indonesia, namun dipadukan dengan sedikit Arsitektur modern terutama pada menara masjid.
Arsitektur tradisional dapat kita temukan dari dua susunan atap joglo seperti bangunan candi, sedangkan ke-modern-an bangunannya terlihat dari bangunan beton pada bangunan utama dan bangunan menaranya.
Bangunan menaranya ini agak unik, karena memiliki 5 tingkatan. Tingkatan 1 hingga 3 merupakan bangunan persegi empat yang dibangun semakin mengecil, sedangkan tingkatan keempat dibangun dengan desain bulat, lalu tingkatan kelima dan terakhir diberikan bangunan kubah kecil dari aluminium lengkap dengan ornamen bulan sabit dibagian atasnya.
Pada struktur bangunan atap limasan tersebut, dipasang sebuah kubah masjid berbentuk bawang yang dibalut dengan warna keemasan, dilengkapi juga dengan satu ornamen lafadz “Allah” berikut simbol bulan sabit di bagian puncaknya.
Mimbar untuk masjid ini dibuat dari kayu dengan ukiran yang sangat teliti, sehingga menghasilkan mimbar yang sangat bagus, dibalut dengan warna coklat mengkilap. Mimbar tersebut dibuat seperti podium bukan seperti bangunan mimbar biasanya. Bagian sudut kanan dari mihrab tersebut terlihat ada satu jam kayu dengan ukuran yang cukup besar.
Pada halaman masjid ini tidak begitu luas, namun sudah ditutupi atapnya dengan kanopi permanen, sehingga dapat digunakan untuk berteduh. Pagar dan gerbang masjid dibangun dari susunan batu bata dan semen, dengan pagar teralis besi.
Jika masjid ini dilihat dari kejauhan, akan tampak terlihat sebuah bangunan kuil dengan atapnya yang bertingkat semakin mengecil ke atas. Namun, langsung ditegaskan oleh kubah bahwa bangunan tersebut merupakan sebuah masjid.