Masjid Jenderal Besar Soedirman
Semua Warga Indonesia pasti sudah mengetahui nama “Jenderal Besar Soedirman” atau “Jenderal Soedirman”. Seorang jenderal perjuangan kemerdekaan yang sangat tangguh, arif, bijaksana, berkepribadian bagus, dan taat agama, dan di Jawa Tengah terdapat sebuah masjid yang bernama Masjid Jenderal Besar Soedirman. Bahkan senjata paling ampuh beliau dalam perjuangan kemerdekaan adalah “Tidak Lepas Dari Wudhu”. Yang dimaksut tersebut yaitu setiap beliau batal entah karena suatu hal, Sang Jenderal selalu menyegerakan untuk berwudhu sehingga kesuciannya sangat terjaga.
Bahkan konon menurut cerita rakyat yang beredar, Sang Jenderal tidak bisa “dibunuh” dengan peluru, maupun dengan senjata lain, karena beliau selalu dilindungi oleh Allah SWT. Cerita yang sangat menyentuh bahkan terjadi pada saat “Perang Gerilya”, dimana Sang Jenderal menderita sakit paru-paru, namun tetap dibopong untuk melancarkan serangan terhadap belanda. Bahkan, korban berjatuhan dari belanda sangat besar, untuk hanya sekedar mengejar seorang Jenderal yang sudah sakit. Begitu arif dan saktinya beliau bahkan menjadi sahabat karib yang sangat dihormati oleh Presiden pertama kita, Presiden Soekarno.
Setelah membahas sedikit tentang kehebatan dan perjuangan Jenderal Besar Soedirman, kita akan membahas masjid yang mengambil nama beliau sebagai penamaan bangunannya. Masjid Jenderal Soedirman merupakan sebuah masjid yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Lokasinya saat ini berada di kompleks perumahan tentara, atau lebih tepatnya di barat SMA Negeri 2 Purwokerto.
Penggunaan nama “Jenderal Besar Soedirman” disini memiliki beberapa tujuan penting, dimana salah satunya adalah menghargai perjuangan beliau dalam menumpas penjajah belanda dan memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia yang bisa kita rasakan hingga saat ini. Selain itu, tujuan berikutnya adalah agar masjid megah ini dapat dijadian sebagai tempat pendidikan moral, sosial dan keagamaan, sehingga menjadi pribadi muslim yang tangguh, bertaqwa, menghargai perjuangan para pahlawan, dan juga memupuk rasa kemerdekaan yang tinggi. Sehingga generasi-generasi baru Jawa Tengah dapat lebih menghargai perjuangan keras pada saat masa-masa penjajahan dulu.
Arsitektur Masjid Jenderal Besar Soedirman
Bangunan Masjid Jenderal Soedirman berdiri pada lahan seluas 3,7 hektar, lebih luas dari wilayah Masjid Agung Purwokerto. Didirikan dengan 4 lantai (termasuk ruang basement / bawah tanah), yang dapat menampung hingga 1.500 jamaah sekaligus.
Pembangunan masjid ini pertama kali digagas oleh pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya oleh Korem 071 Wijaya Kusuma yang pada saat itu dipimpin oleh Koloner Infantri Edison. Meskipun diprakarsai oelh pihak TNI, namun masyarakat setempat juga tetap ikut untuk membantu gotong-royong pembangunan dan biayanya.
Awal mula pembangunan masjid ini ditujukan untuk memfasilitasi tempat ibadah bagi masyarakat sekitar. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mendekatkan pihak TNI dengan masyarakat sekitar, dan menghilangkan kesan bahwa TNI dan masyarakat biasa berada pada kasta yang berbeda.
Anggaran untuk pembangunan masjid ini pada awalnya memang lumayan kesulitan, namun akhirnya pihak-pihak seperti Al-Irsyad dan masyarakat pada saat diresmikan bangunannya mencapai Rp. 6 miliar. hal ini menunjukkan bahwa kerjasama antara pihak TNI dan juga masyarakat dapat terjalin dengan sangat baik, sehingga masjid dengan nama yang sangat melegenda ini dapat menjadi salah satu Landmark Kabupaten Banyumas.
Pembangunan masjid ini dibangun pertama kali pada tahun 2012 silam, membutuhkan waktu 2 tahun untuk penyelesaian seluruh bangunannya dan baru diresmikan pada tanggal 25 Agustus 2014 oleh Panglima Kodam IV / Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo. Upacara peresmian tersebut bahkan dihadiri langsung oleh Bupati Banyumas, dan berbagai jajaran Muspida serta berbagai perwakilan organisasi kemasyarakatan sekitar.
Bangunan Masjid Jenderal Besar Soedirman sering membuat kagum para pengunjung, karena dibangun dengan sangat megah dengan perpaduan gaya Turki dan Cordoba. Berbagai fasilitas lainnya juga ikut dibangun seperti menara masjid setinggi 60 meter, taman yang sangat indah dihiasi oleh lampu hias dan air mancur, dan fasilita-fasilitas lainnya.