Masjid Raya Al Muttaqin Bogor
Suatu yang sangat menarik dari masjid Raya Al Muttaqin Bogor ialah jargon masjidnya yang terpanjang di papan namanya yang menghadap ke ruas jalan Achmad Adnawijaya, dari sana dicatat “Masjid Tahfidz” Al-Muttaqin. Menarik sebab jarang-jarang temukan masjid dengan memastikan spesialisasinya semacam ini.
Masjid Raya Al-Muttaqin ada di ruas Jalan Achmad Adnawijaya, Bumi Indraprasta 2, Bogor Utara, Kota Bogor. Berdiri antara deretan cafe serta kios kios kuliner yang berjejer di sekelilingnya. Bangunan masjidnya istimewa, dibuat tiga lantai walau terlihat bagian-bagian eksteriornya belum betul-betul selesai 100% proses finishingnya.
Dari arah jalan raya bangunan masjid ini terlihat supremasi empat jejer anak tangganya yang memiliki ukuran besar jadi akses dari halaman depan ke arah langsung ke lantai dua. Atap masjid di supremasi kubah beton memiliki ukuran besar berwarna hijau.
Empat jejer tangga besar ini mengapit akses ke arah ke lantai basic masjid. Dua jejer tangga disamping kiri spesial untuk Jemaah Akhwat, sedang dua jejer anak tangga besar di samping kanan spesial untuk Jemaah Ikhwan.
Denah bangunannya simetris. Tempat wudhu serta toilet ada selain masing masing tangga di lantai dua. Bangunan masjid diperlengkapi teras cukup lega disamping kiri serta kanan di lantai dua. Tangga ke arah ke lantai 3 diletakkan diteras depan lantai dua antara pintu penting Jemaah Ahwat serta ikhwan.
Arsitektur Masjid Raya Al Muttaqin
Ruangan sholat utama masjid ini berasa demikian lega sebab tingginya atap bangunan serta tiadanya tiang ditengah-tengah ruang. Hampir semua ruang masjid ini ada di bawah kubah intinya yang pada bagian dalam dihias dengan lukisan berpola geometris bewarna coklat muda serta coklat tua tanpa ada kaligrafi. Ruang terlihat benderang di siang hari sebab hampir semua dinding masjid ini dibuat dari dinding kerawang yang yang berpola geometris terkecuali dinding bagian kiblat nya yang dibuat tembok massif dilapisi keramik.
Ruangan mihrabnya lumayan luas sepi dari ornamen ukir atau kaligrafi terkecuali satu lafazd Allah dalam frame bulat pada bagian atas, semua tembok sisi mihrab dilapisi dengan keramik warna hitam. Satu mimbar kayu berukir diletakkan ditengah-tengah mihrab berdekatan dengan sajadah untuk imam.
Naik ke lantai tiga atau lantai dua di ruangan sholat, kita akan temukan jika ruang di lantai tiga ini berupa bulat ikuti bentuk lingkaran basic kubah yang demikian besar di atas kepala kita. Semua dinding ruangan lantai tiga ini dibikin dari dinding kerawang yang membuat jelas benderang dengan angin semilir tembus sela celah dinding kerawang.
Kami tidak temukan prasasti atau plakat peresmian atau pembangunan masjid ini baik di luar atau di dalam masjid. Jika mengacu pada laporan website plongsite yang di unggahnya ditahun 2016, masjid ini sudah dibuat semenjak tahun 2000 serta sampai tahun 2016 bangunan masjid ini masih berbentuk kerangka beton walau telah dipakai untuk peribadatan dilantai lantai dasar (lantai-1) nya.
Jika lihat dari rancang bangunannya, lahannya yang masih luas serta bukti jika proses pembangunan masjid ini belum selesai keseluruhannya dan style rancangannya yang mengambil style Turki Usmani dalam sentuhan kekinian, kelihatannya pembangunan masjid ini selalu diteruskan ke pembangunan menara serta sentuhan eksterior serta interiornya. Dapatkan semakin banyak photo masjid ini di tulis seterusnya.