Skip to content
Home » Artikel Qoobah » Masjid Sultan Kasimuddin Kalimantan Utara

Masjid Sultan Kasimuddin Kalimantan Utara

Menurut H. E. Mohd Hasan, dkk, Masjid Kasimuddin di Bangun seputar tahun 1900-an, letaknya tidak demikian jauh dari sisa mesjid pertama yang dibuat oleh Sultan Datu Alam Muhammad Adil yang ada di dekat pinggir sungai Kayan.

Tempat masjid yang sekarang berdiri terpaut seputar 150 meter mengarah darat dari tempat mesjid pertama. Perpindahan tempat masjid ini kemungkinan sebab tempat masjid lama begitu dekat dengan sungai, hingga di khawatirkan pondasinya dapat roboh serta membahayakan jemaah.

Masjid Sultan Kasimuddin

Keadaan tanah cukup becek sebab berbentuk tanah rawa hingga penduduk bergotong-royong bersihkan serta menimbunnya. Uniknya waktu penumpukan tanah pada siang hari untuk golongan lelaki sedang saat malam hari ditangani oleh kaum hawa bukan sekedar penduduk biasa, Sultan Kasimuddin, bersama staf istana serta pegawai masjid ikut ikut ikut serta penuh dalam pembangunan
mesjid bersejarah ini.

Sebelumnya lantai masjid ini cuma dilapis tikar, lalu dengan biaya Sultan Kasimuddin sendiri lantai itu dipercantik dengan marmer sampai saat ini. Marmer masjid Kasimuddin ini diperindah di waktu Sultan Djalaluddin. Bagian dalam masjid ini pula diperindah dengan seni kaligrafi Islam.

Menjadi bangunan bersejarah Masjid Sultan Kasimuddin beberapa kali sudah alami pemugaran yang dikerjakan oleh Proyek Pelestarian/Pemakaian Peninggalan Riwayat serta Purbakala Kalimantan Timur dari tahun biaya 1992/1993-1993/1994.

Masjid Sultan Kasimuddin Kalimantan Utara

interior-masjid-kasimuddin

Menjadi masjid Kesultanan, mesjid Kasimuddin mempunyai hubungan yang kuat dengan istana Bulungan. Sebelumnya beberapa imam mesjid dijabat dengan turun temurun. Jabatan imam adalah jabatan terpenting. Di tahun 1933 Sultan Kasimuddin melantik tiga belas petinggi keagamaan di Istana Bulungan.

Serta kemungkinan Qadi yang dilantik saat itu ialah Hadji Baha’Uddin, ulama asal Minangkabau, sedang Mufti kemungkinan ialah Hadji Syahabuddin Ambo’ Tuwo, ulama asal Wajo yang guru mengaji di Istana Bulungan tempo dahulu. Di waktu Sultan Kasimuddin berkuasa, jabatan Mufti Negeri, Qadi serta Imam Besar mempunyai peranan serta dampak yang besar untuk lakukan pembinaan pada umat.

PT. Anugerah Kubah Indonesia yang sudah layani bermacam keinginan kubah mushola di Indonesia. Kami sadar jika kubah mushola sebagai salah satunya elemen terpenting untuk bangunan ibadah umat islam. Masjid Sultan Kasimuddin Kalimantan Utara/

Produsen Kubah & Aksesoris Masjid yang telah berpengalaman di dalam dan luar negeri PT. Anugerah Kubah Indonesia