Skip to content
Qoobah » Artikel Qoobah » Sejarah Kubah Masjid Di Jawa Yang Masih Fenomenal

Sejarah Kubah Masjid Di Jawa Yang Masih Fenomenal

Call/WA 081252859959 (Official Qoobah) untuk info kontraktor kubah masjid enamel berpengalaman

Sejarah Kubah Masjid Di Jawa Yang Masih Fenomenal

Sejarah Kubah Masjid Di Jawa Yang Masih Fenomenal – Masjid adalah rumah ibadah umat Islam dan merupakan suatu karya seni dan budaya dalam bidang arsitektur. Perkembangan Agama Islam sejalan dengan perkembangan arsitekturnya, yakni Arsitektur Masjid. Seperti yang sering kita lihat sekarang, Masjid sangat identik dengan kubah di bagian atapnya. Dalam penggunaannya, kubah masjid ada yang digunakan sebagai struktur dan konstruksi namun ada pula yang hanya digunakan sebagai ornamen estetika. Dengan banyaknya penggunaan kubah pada bangunan masjid, menjadikan sebagian orang beranggapan kubah yang dijadikan ciri khas masjid ini adalah ornamen dari Arsitekur Islam.

Jika diperhatikan, masjid kuno di pulau Jawa pada awalnya tidak ada yang memiliki kubah. Terdapat titik khas pada masjid kuno di Jawa antara lain atapnya yang bentuknya seperti tumpang bersusun dua sampai lima tingkat menjulang keatas dan semakin mengecil.

Bahan Kubah Masjid 

Sedangkan bangunan masjid yang sering kita jumpai saat ini adalah masjid yang memiliki atap kubah berbahan plat baja dan galvalume. Perkembangan desain arsitektur masjid ini dalam konteks atap tumpang dan kubah panel enamel, perlu kita pelajari lebih lanjut. Sehingga perlu kita ketahui apakah makna kubah yang diterapkan pada masjid di Jawa. Pemaknaan kubah berkembang sesuai kebutuhan yang di capai masjid itu sendiri, rasa syukur,dan media dakwah.

Kubah Masjid Sebagai Identitas 

Jawa sudah banyak di terapkan dan bentuk kubah sendiri sudah menjadi identitas tempat peribadatan umat Islam di masyarakat. Jika kita melihat pada sejarah bentuk masjid kuno di Jawa atapnya tidak ada yang berkubah, atapnya ratarata berbentuk tumpang bertumpuk dua sampai lima. Hal tersebut menjadi menarik untuk dibahas, apakah makna dari penggunaan kubah itu sendiri yang menggantikan bentuk atap sebelumnya dan dari mana bentuk kubah itu berasal.
Atap adalah bagian dari suatu bangunan, dalam hal ini kubah dalam bangunan masjid. Dalam Islam, masjid sendiri dalam pembangunannya tidak ada petunjuk tertentu kecuali penentuan arah Qiblat. Semua diserahkan kepada umat manusia sesuai dengan perkembangan ilmu dan kebudayaan setempat. Hal ini dapat di yakinkan dengan hadits, yakni “Setiap bagian dari bumi Allah adalah masjid.” (H.R. Muslim) dan “Telah dijadikan bagi kita bumi ini tempat sujud (masjid) dan dalam keadaan suci bersih.” (H.R. Muslim). Setiap orang dapat melaksanakan shalat dimana saja kecuali di tempat kotor/najis dan kuburan. Tidak ada ketentuan bentuk masjid, semua murni perkembangan ilmu, budaya dan kebutuhan dari manusia.

Konten dilindungi