Skip to content
Qoobah » Artikel Qoobah » Kubah Masjid Bahan Enamel vs Stainless Steel, Bagus Mana?

Kubah Masjid Bahan Enamel vs Stainless Steel, Bagus Mana?

Kubah masjid merupakan elemen arsitektur yang tidak hanya berfungsi sebagai penutup atap, tetapi juga sebagai simbol estetika dan keagungan sebuah masjid.

Dalam memilih bahan untuk kubah, dua material yang sering diperdebatkan adalah enamel dan stainless steel. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Melalui artikel ini, Qoobah akan membahas secara detail perbandingan antara kubah masjid berbahan enamel dan stainless steel, serta membantu Anda menentukan mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan.

1. Keunggulan Kubah Masjid Bahan Enamel

Kubah masjid berbahan enamel dikenal karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem. Enamel adalah lapisan kaca yang diaplikasikan pada permukaan logam, biasanya baja atau besi.

Lapisan ini memberikan perlindungan ekstra terhadap korosi, karat, dan paparan sinar UV. Dengan demikian, kubah enamel mampu bertahan dalam waktu yang lama tanpa mengalami kerusakan signifikan.

Selain ketahanannya, kubah enamel juga menawarkan variasi warna yang lebih luas. Proses pelapisan enamel memungkinkan produsen untuk menciptakan berbagai macam warna dan desain yang menarik.

Hal ini membuat kubah enamel menjadi pilihan populer bagi masjid yang ingin menonjolkan keindahan visual. Warna enamel juga tidak mudah pudar, sehingga kubah tetap terlihat cerah dan menarik selama bertahun-tahun.

2. Keunggulan Kubah Masjid Bahan Stainless Steel

Stainless steel adalah material yang terkenal karena kekuatan dan daya tahannya. Kubah masjid berbahan stainless steel memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap korosi, terutama jika dibandingkan dengan bahan logam lainnya.

Material ini juga tahan terhadap perubahan suhu ekstrem, sehingga cocok untuk daerah dengan iklim yang bervariasi.

Selain kekuatannya, stainless steel juga memiliki tampilan yang modern dan elegan. Permukaannya yang mengkilap memberikan kesan mewah dan kontemporer, cocok untuk masjid dengan desain arsitektur modern.

Stainless steel juga relatif mudah dibersihkan dan dirawat, sehingga kubah tetap terlihat bersih dan mengkilap sepanjang waktu.

3. Perbandingan Ketahanan dan Daya Tahan

Ketika membahas ketahanan, kedua bahan ini memiliki keunggulan masing-masing.

Enamel, dengan lapisan kacanya, memberikan perlindungan ekstra terhadap korosi dan karat. Namun, lapisan enamel bisa saja retak atau terkelupas jika terkena benturan keras atau perubahan suhu yang drastis. Ini bisa mengurangi daya tahan kubah dalam jangka panjang.

Di sisi lain, stainless steel dikenal sebagai material yang sangat tahan terhadap korosi dan karat, terutama jika menggunakan grade yang tepat seperti 304 atau 316. Stainless steel juga lebih tahan terhadap benturan fisik dibandingkan enamel. Namun, stainless steel bisa mengalami penyok jika terkena benturan keras, meskipun hal ini jarang terjadi.

4. Perbandingan Estetika dan Desain

Dari segi estetika, enamel menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal warna dan desain.

Proses pelapisan enamel memungkinkan untuk menciptakan berbagai macam pola dan warna yang sesuai dengan tema arsitektur masjid. Ini membuat kubah enamel menjadi pilihan yang ideal untuk masjid dengan desain tradisional atau kontemporer.

Stainless steel, di sisi lain, memiliki tampilan yang lebih modern dan minimalis. Permukaannya yang mengkilap memberikan kesan mewah dan elegan, cocok untuk masjid dengan desain arsitektur modern. Namun, stainless steel memiliki keterbatasan dalam hal variasi warna, karena umumnya hanya tersedia dalam warna gold, dan silver atau chrome.

5. Perbandingan Biaya dan Perawatan

Dari segi biaya, kubah enamel umumnya lebih terjangkau dibandingkan stainless steel.

Proses pembuatan enamel relatif lebih sederhana dan bahan bakunya lebih murah. Namun, biaya perawatan enamel bisa lebih tinggi jika lapisan enamel mengalami kerusakan, karena perlu dilakukan perbaikan atau pelapisan ulang.

Stainless steel, meskipun lebih mahal dalam hal biaya awal, memiliki biaya perawatan yang relatif rendah. Material ini tahan terhadap korosi dan karat, sehingga tidak memerlukan perawatan yang intensif. Cukup dengan membersihkan permukaannya secara berkala, kubah stainless steel akan tetap terlihat seperti baru.

6. Perbandingan Bobot dan Instalasi

Kubah enamel cenderung lebih berat dibandingkan stainless steel karena lapisan enamel yang tebal dan bahan dasar logam yang digunakan. Ini bisa mempengaruhi proses instalasi, terutama jika struktur bangunan tidak dirancang untuk menahan beban yang berat. Namun, kubah enamel tetap bisa dipasang dengan aman asalkan struktur bangunan diperkuat.

Stainless steel, di sisi lain, memiliki bobot yang lebih ringan. Ini membuat proses instalasi menjadi lebih mudah dan cepat. Selain itu, bobot yang ringan juga mengurangi beban pada struktur bangunan, sehingga cocok untuk masjid dengan struktur yang tidak terlalu kuat.


Baik kubah masjid berbahan enamel maupun stainless steel memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Enamel menawarkan variasi warna dan desain yang lebih luas, sementara stainless steel memberikan kekuatan dan daya tahan yang lebih baik. Pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan, anggaran, dan preferensi desain masjid Anda.

Konten dilindungi