Skip to content
Qoobah » Artikel Qoobah » Masjid Istiqlal: Sejarah Simbol Kemerdekaan dan Kemegahan

Masjid Istiqlal: Sejarah Simbol Kemerdekaan dan Kemegahan

Masjid Istiqlal di Jakarta resmi dibangun pada 24 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ide pembangunannya muncul setelah Indonesia merdeka sebagai wujud syukur atas kemerdekaan.

Presiden Soekarno menjadi penggagas utama, menekankan bahwa masjid ini harus menjadi simbol persatuan bangsa dan toleransi beragama.

Nama “Istiqlal” diambil dari bahasa Arab yang berarti “kemerdekaan”, mencerminkan semangat perjuangan rakyat Indonesia.

Proyek pembangunan masjid ini diawali dengan sayembara desain pada 1955, dimenangkan oleh Friedrich Silaban, arsitek Kristen Protestan asal Sumatera Utara. Pemilihan Silaban menegaskan nilai toleransi yang ingin ditonjolkan Soekarno.

Proses konstruksi memakan waktu 17 tahun dan diresmikan pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto. Keberadaan masjid ini juga menjadi penyeimbang simbolis dengan Gereja Katedral Jakarta yang terletak di seberangnya, memperkuat narasi kerukunan antarumat beragama.

Arsitektur Megah Masjid Istiqlal yang Penuh Makna

Desain Masjid Istiqlal mengusung gaya arsitektur modern dengan sentuhan Islami. Bangunan utamanya memiliki kubah berdiameter 45 meter, melambangkan tahun 1945 sebagai tahun kemerdekaan Indonesia. Kubah ini ditopang oleh 12 tiang besar yang merepresentasikan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal). Luas area masjid mencapai 9,3 hektar dengan kapasitas 200.000 jamaah, menjadikannya masjid terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Material bangunan didominasi oleh marmer dan baja tahan karat, menggambarkan kekokohan dan keabadian.

Menara setinggi 96,66 meter melambangkan jumlah ayat dalam Al-Qur’an, saka guru (tiang utama) berjumlah 4.800 mencerminkan jumlah pulau di Indonesia saat masjid dibangun.

Uniknya, angka-angka dalam desain Silaban sarat makna historis dan religius, seperti tangga berjumlah 17 anak tangga di area utama yang mengacu pada tanggal kemerdekaan.

Simbol Toleransi dan Persatuan Nasional

Masjid Istiqlal tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga simbol persatuan dalam kebhinekaan. Letaknya yang berdekatan dengan Gereja Katedral Jakarta menjadi ikon toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Presiden Jokowi kerap mengadakan pertemuan lintas agama di sini, menegaskan peran masjid sebagai ruang dialog kebangsaan.

Selain itu, masjid ini menjadi tuan rumah acara-acara nasional seperti peringatan Hari Besar Islam dan upacara kenegaraan.

Pada Ramadan, Masjid Istiqlal menggelar buka puasa bersama dengan melibatkan berbagai komunitas, termasuk non-Muslim.

Filosofi “Bhinneka Tunggal Ika” tercermin dari desainnya yang memadukan unsur lokal dan global, serta kebijakan pengelola yang inklusif.

Fasilitas dan Aktivitas di Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal dilengkapi fasilitas lengkap, seperti perpustakaan dengan koleksi 25.000 buku Islam, museum sejarah Islam Indonesia, dan ruang konferensi berkapasitas 5.000 orang.

Area parkirnya mampu menampung 800 kendaraan, memudahkan jamaah dari berbagai daerah. Terdapat juga klinik kesehatan dan area pendidikan untuk kajian keagamaan.

Setiap hari, masjid ini ramai dengan aktivitas ibadah dan edukasi. Selain salat lima waktu, pengajian rutin diadakan untuk anak-anak hingga dewasa.

Pada hari Jumat, ribuan jamaah memadati halaman dan aula utama. Wisatawan domestik dan mancanegara juga bisa mengikuti tur guided untuk mempelajari sejarah dan arsitektur masjid, termasuk naik ke menara untuk melihat panorama Jakarta.

Renovasi dan Transformasi Terkini

Pada 2019-2020, Masjid Istiqlal menjalani renovasi besar-besaran untuk memperkuat struktur dan menambah fasilitas modern.

Proyek senilai Rp 1,1 triliun ini meliputi penggantian kubah, penambahan AC sentral, dan sistem tata suara canggih.

Renovasi juga menyasar area wudhu yang kini menggunakan teknologi daur ulang air, mencerminkan komitmen ramah lingkungan.

Pasca-renovasi, masjid ini dilengkapi dengan teknologi digital seperti aplikasi pemandu virtual dan layar interaktif. Desain interior diperbarui dengan kaligrafi kontemporer dan pencahayaan LED yang hemat energi.

Transformasi ini bertujuan menjaga keaslian arsitektur sekaligus meningkatkan kenyamanan jamaah, menjadikan Istiqlal sebagai masjid modern yang tetap mempertahankan nilai sejarahnya.


Masjid Istiqlal bukan sekadar bangunan ibadah, melainkan monumen hidup yang merepresentasikan kemerdekaan, toleransi, dan keagungan budaya Indonesia. Dari desain arsitekturnya yang penuh makna hingga perannya sebagai pusat dialog kebangsaan, masjid ini terus menjadi kebanggaan nasional.

Kunjungan ke Masjid Istiqlal tidak hanya memperkaya spiritualitas, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah dan semangat persatuan Indonesia.

Konten dilindungi

PROMO RAMADHAN

Dapatkan potongan harga hingga 10% untuk 20 pembeli KUBAH MASJID pertama di bulan ini.