Skip to content
Home » Artikel Qoobah » Masjid Agung Baiturrahman Wamena Papua

Masjid Agung Baiturrahman Wamena Papua

Masjid Agung Baiturrahman

Masjid Agung Baiturrahman Wamena terletak di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Wamena, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Masjid Agugn Baiturrahman Wamena sendiri menjadi salah satu masjid yang dibangun oleh YAMP (Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila) pada masa pemerintaran Presiden Soeharto, yang dibangun pada sekitar tahun 1969.

Pembangunan masjid ini merupakan salah satu proyek dari pembangunan masjid di daerah-daerah terpencil di pelosok Nusantara Indonesia. Pada saat pertama kali didirikan, bahan-bahan berupa baja diangkut langusng dengan pesawat Hercules dari Wilayah Jayapura Ke Wamena. Wamena sendiri hingga kini menjadi ibukota Kabupaten Jayawijaya.

Masjid Agung Baiturrahman Wamena berlokasi di sebelah Kantor Bupati Jayawijaya. Kemudian di sekitar komplek masjid ini juga berdiri TKIT Yapit, SMK Yapis, SMP Yapis, serta Kampus Universitas Yapis. Karena memang terletak di sekitar kompleks pendidikan, tentu saja masjid ini tidak pernah sepi oleh pengunjung, terutama dari siswa siswi, dan beberapa pengajar pada lembaga pendidikan tersebut.

masjid-agung-baiturahman

Meskipun dijadikan sebagai Masjid Agung, namun bukan berarti Masjid Agung Baiturrahman menjadi satu-satunya masjid di daerah tersebut. ada dua masjid lain yang juga sudah berdiri diwilayah Wamena yaitu Masjid Al-Ikhlas, dan Masjid Nurul Hidayah.

Masjid Nurul Hidayah sendiri terletak di sekitar komplek pertokoan Jalan Safri Darwin, yaitu daerah pertokoan yang dihuni oleh sebagian besar penduduk dari makassar. Masjid Nurul Hidayah dibangun berlantaikan dua, dan biasany jamaah hanya berasal dari pedagang sekitar.

Sedangkan masjid kedua yaitu Masjid Al-Ikhlas Polres, yaitu sebuah masjid yang memang letaknya tidak jauh dari Masjid Nurul Hidayah, yang digunakan sebagai Masjid Untuk Polres Jayawijaya.

Arsitektur Masjid Agung

Masjid Agung Baiturrahman Wamena memiliki Arsitektur khas Nusantara Indonesia, yaitu memiliki atap dengan bentuk limasan bertumpang tiga. Atap tumpangnya semakin atas semakin kecil, dengan bentuk yang sangat rapi. Kemudian pada puncak atapnya terdapat satu ornamen bertuliskan “Allah” yang dibuat dari tembaga.

Rencananya, masjid ini akan memiliki sebuah menara masjid, yang mulai dibangun pada tahun 2016 lalu. Masjid ini tergolong sangat sejuk dikawasan rindang, dengan beberapa pohon rindang disekitarnya. Kemudian satu halaman luas dengan rumput hijau terus dirawat didepan masjid. Halaman ini kadang berfungsi sebagai tempat tambahan sholat terutama pada 2 hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha.

Jika masuk kedalam, tentu saja kita akan disuguhi suatu pemandangan yang sangat klasik, dengan berbagai ornamen klasik yang juga ditempatkan di ruang utama masjid. Kemudian ada 1 mimbar yang sudah tergolong tua, terbuat dari kayu dengan ukiran-ukiran khas papua.

Riwayat Renovasi Masjid

Karena umurnya yang sudah lebih dari 50 tahun, tentu saja masjid ini pernah mengalami renovasi. Proses renovasi adalah mengganti beberapa bangunan yang sudah hampir rusak, dan merevisi beberapa rancangan awal yang belum sempurna.

Namun, pada saat renovasi dilakukan, ada protes dari pengurus PGGJ (Persatuan Gereja-Gereja Jayawijaya), dimana perluasan masjid ini tidak boleh dilakukan. Akhirnya pihak pengurus mengalah dan lebih memilih renovasi dilakukan tanpa perluasan.

Aktifitas Remaja Masjid

Remaja Masjid di sekitar Masjid Agung Baiturrahman ini bisa dibilang cukup aktif, karena mereka selalu memiliki inovasi baru untuk melakukan kegiatan sosial, terutama di Bulan Ramadhan. Pada setiap Bulan Ramadhan, para pemuda sekitar Masjid Agung Baiturrahman berkeliling untuk membagikan beberapa sembako untuk para muslim di beberapa lokasi sekitar seperti Walesi, Hitigima, Megapura, dan Air Garam.