Masjid Agung Manonjaya, Tasikmalaya
Masjid Agung Manonjaya dibuat pada 1832 oleh Raden Tumenggung Danuningrat. Sampai sekarang ini bangunan masjid yang sudah berdiri 182 tahun itu tidak beralih. Penduduk seputar sudah memiliki komitmen untuk melestarikan masjid peninggalan leluhur dengan tidak merubah postur bangunannya.
Masjid Agung Manonjaya dibuat menghadap ke satu tanah lega (alunalun). Hawa di sekitar masjid cukuplah panas sebab sekarang ini mesjid itu ada di dalam kota. Namun, waktu kita menginjakan kaki di teras masjid, kita akan dipanggil oleh hawa sejuk nan dingin.
Juru memelihara Masjid Agung Manonjaya, Rusliana, menuturkan, arsitektur masjid tidak hanya unik pun mempunyai arti historis yang kuat. “Masjid Agung Manonjaya memvisualisasikan kombinasi banyak unsur seni bangunan tradisionil dengan neoclassic Eropa”.

Unsur seni bangunan tradisionil bisa tampak pada atap masjid. Masjid itu tidak memakai kubah seperti umumnya masjid yang lain, tetapi memakai atap tumpang tiga. Bentuk denah sisi empat serta memakai prinsip susunan Soko Guru dibagian tengah masjid.
Perihal unik yang lain, ruangan shalat untuk wanita (pawestren) ada di samping selatan ruangan shalat penting. Ruangan itu memiliki ukuran lebih kecil, panjangnya 11,4 meter. serta lebar 3,8 meter. Pintu ma suk ke pawestren ada tiga, dua dari ruangan penting shalat serta satu dari serambi Masjid.
Serambi masjid yang mempunyai banyak tiang penyangga meru pakan penyesuaian arsitektur neoclassic Eropa. Sesaat mustaka yang ada di atas menara masjid adalah penyesuaian dari komponen sakral bangunan-bangunan Hindu pra-Islam di Jawa.
Ada empat menara Masjid yang ada disamping kanan, kiri serta dua di dalam. Menara yang berada di kanan serta kiri ber bentuk sisi delapan. Ada enam buah jendela di tiap-tiap menara. Begitu terlihat ciri khas arsitektur Eropa pada jendela menara yang berada di kanan serta kiri masjid.
Diluar itu, masjid pun dikelilingi oleh tiang-tiang penyangga ciri khas Eropa. Di ruangan penting masjid ada 10 tiang penyangga. Tiang itu terbagi dalam empat tiang Soko Guru berupa sisi delapan, empat tiang penyangga atap diantara tiang Soko Guru. Lalu ditambah dua tiang yang berdiri di de pan mihrab. Tinggi tiang-tiang itu semasing empat meter. dengan garis tengah satu meter. Semua tiang terbuat dari tembok.
Mihrab atau tempat Imam pemimpin shalat berupa persegi panjang. Panjangnya 6,3 meter dengan lebar 4,3 meter. Dikaitkan ke ruangan sha lat penting dengan tiga pintu besar tiada daun pintu. Ke-3 pintu itu terbuat dari kayu serta berhiaskan kaligrafi. “Kaligrafinya bertuliskan ayat-ayat Alquran mengenai shalat,” kata Zam zam, juru kunci Masjid Agung Manonjaya.
Produsen Kubah Masjid Tasikmalaya
Kami Produsen Kubah Masjid berkonsentrasi di bagian produksi kubah masjid yang telah memiliki pengalaman dalam pembuatan kubah masjid. Beberapa bahan kubah masjid yang kami produksi seperti kubah masjid enamel dan kubah masjid galvalum, kami ikut memberi service konsultasi pada anda tentang pembuatan,pengiriman, layanan pemasangan. Kubah masjid yang kami produksi mempunyai bermacam warna,bermacam ornament serta design kubah masjid seperti keinginan anda. Kami memberi harga kubah masjid paling murah, terunggul, terjamin, amanah serta terpercaya. Keyakinan serta Kenikmatan anda ialah satu perihal yang terpenting buat kami, oleh karenanya kami begitu mengerti keperluan kubah masjid anda.
Buat Anda yang tengah mencari produsen kubah masjid Tasikmalaya, tak perlu bingung sebab PT Anugerah Kubah Indonesia ialah jalan keluar terunggul. Cukup hanya lakukan pemesanan, jadi semuanya yang terkait dengan pembangunan kubah akan dituntaskan sama dengan waktu yang dijanjikan.