Skip to content
Qoobah » Artikel Qoobah » Masjid Al-Jabbar: Sejarah Pembangunan Hingga Fakta Menariknya

Masjid Al-Jabbar: Sejarah Pembangunan Hingga Fakta Menariknya

NamaMasjid Raya Al-Jabbar
ArsitekturMasjid
Gaya ArsitekturPerpaduan antara konsep Modern, Sunda, dan Utsmaniyah
Didirikan Tahun2017
ArsitekRidwan Kamil
Kapasitas33.000 Orang
LokasiBandung
ProvinsiJawa Barat

Masjid Raya Al-Jabbar atau biasa disingkat MRAJ merupakan salah satu masjid terbesar dan termegah di Jawa Barat, berlokasi strategis di Kota Bandung. Dibangun dengan konsep modern yang memadukan unsur Islami, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat edukasi, budaya, dan kegiatan sosial.

Nama “Al-Jabbar” diambil dari salah satu Asmaul Husna, yang berarti “Yang Maha Perkasa”, mencerminkan kebesaran Allah SWT dan tujuan pembangunannya sebagai simbol kekuatan spiritual umat Islam.

  • Lokasi strategis: Terletak di kawasan Gedebage, mudah diakses dari pusat kota.
  • Multifungsi: Dilengkapi fasilitas lengkap untuk ibadah, pendidikan, dan rekreasi keluarga.
  • Arsitektur futuristik: Desainnya menggabungkan teknologi modern dengan seni kaligrafi Islam.

Sejarah dan Filosofi Pembangunan Masjid Al-Jabbar

sejarah pembangunan masjid al-jabbar

Pembangunan Masjid Al-Jabbar digagas oleh pemerintah Privinsi Jawa Barat yang berinisiatif untuk membangun masjid yang lebih besar dari Masjid Raya Bandung.

Setelah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Indonesia, pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar dimulai pada tahun 2017 tepatnya pada tanggal 29 Desember dan ditandai dengan acara peletakan batu pertama yang dilakukan oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan beserta wakilnya.

Belum selesai disini, pembangunan Masjid Al-Jabbar sempat terhenti pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19 dan dilanjut lagi pada tahun 2021.

Masa pembangunan selama 5 tahun selesai, dan masjid megah ini diresmikan oleh Gubernur Ridwan Kamil pada tanggal 30 Desember 2022.

Proyek ini bertujuan untuk menyediakan sarana ibadah yang representatif sekaligus memperkuat identitas Islam di Jawa Barat.

Nama “Al-Jabbar” ini dipilih untuk menegaskan bahwa masjid ini dibangun sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT, Sang Maha Perkasa. Filosofi ini tercermin dari desain megah masjid yang mampu menampung hingga 33.000 jemaah.

Pembangunan Masjid Al-Jabar Menuai Banyak Kritikan

Masjid Raya Al-Jabbar dibangun diatas lahan seluas 25,99 hektare dan menghabiskan anggaran Rp 1,2 triliun. Karena di Jawa Barat sudah terdapat 50.000 masjid lebih, kritikan pedas pun ramai datang dari masyarakat.

Banyak masyarakat sekitar yang menganggap dana pembangunan masjid megah ini akan jauh lebih baik jika dialosikan untuk hal positif lainnya, seperti menanggulangi kemiskinan, memperbaiki infrastruktur, dan mendukung pendidikan seperti membangun gedung-gedung sekolah.

13 Keistimewaan Arsitektur Masjid Al-Jabbar

4 menara masjid al-jabbar

Masjid Raya Al Jabbar memiliki desain arsitektur yang unik dan penuh makna, menjadikannya salah satu ikon baru di Jawa Barat. Berikut beberapa keistimewaannya:

Arsitektur Ikonik
Masjid ini berbentuk setengah bola raksasa berukuran 99 x 99 meter dengan tinggi 40 meter. Desainnya seragam dari segala sisi dan yang paling menarik, bangunan ini berdiri tanpa satu pun kolom penyangga.

Bentuk Kubah Futuristik
Tidak seperti masjid pada umumnya yang menggunakan kubah tradisional berbentuk setengah lingkaran atau bawang, Masjid Raya Al Jabbar mengusung konsep kubah masjid futuristik berbentuk geometri segitiga yang tersusun seperti mosaik. Struktur kubah ini didesain tanpa penyangga utama, menciptakan kesan modern sekaligus megah.

Masjid Terapung
Masjid ini tampak terapung karena dikelilingi air di empat sisinya. Pantulan bangunan di permukaan air semakin memperkuat kesan terapung.

Empat Menara
Terdapat empat menara setinggi 99 meter yang dihiasi selubung dengan tekukan unik. Menara ini dilengkapi pencahayaan berwarna biru, kuning, dan ungu yang menyala di malam hari.

Ruang Salat Monumental
Ruang salat memiliki ukuran besar dan tinggi tanpa kolom yang menghalangi, menciptakan kesan megah. Di bagian tengah, terdapat lafaz “Allah” berukuran besar yang menggantung, menambah suasana spiritual.

Representasi 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat
Dinding ruang salat dikelilingi 27 relung yang mewakili jumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat. Tiap relung dihiasi motif batik khas daerah tersebut yang dibuat dari plat tembaga hasil karya perajin lokal.

Melibatkan Perajin Lokal
Masjid ini dihiasi berbagai elemen seni seperti mozaik, kaca patri, ukiran tembaga, lampu Gentur, serta kayu jati untuk railing dan rak Al-Qur’an, yang semuanya dikerjakan oleh perajin dari berbagai daerah di Indonesia.

Museum dan Galeri Islam
Di bawah area salat utama, terdapat museum yang menampilkan sejarah Rasulullah SAW serta perkembangan Islam di Jawa Barat dengan teknologi digital.

Tata Cahaya Berganti Warna
Pencahayaan di dalam dan luar masjid berubah warna, terutama saat malam hari. Bahkan, makara di puncak masjid juga memiliki pencahayaan yang dapat berganti-ganti warna.

Pusat Edukasi dan Rekreasi Religi
Masjid ini dirancang tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat edukasi dan wisata religi, lengkap dengan perpustakaan serta taman edukasi untuk anak-anak.

Lantai Mezanin
Area lantai atas khusus disediakan untuk jemaah perempuan, memberikan pengalaman beribadah dengan pemandangan indah interior masjid dan lafaz “Allah” yang menggantung.

Sculpture Al Jabbar
Di area depan masjid, terdapat patung seni berbentuk lafaz “Al Jabbar” yang dipelintir, menjadi spot foto menarik dengan latar belakang bangunan masjid.

Makara dan Royal Crown
Puncak masjid dihiasi makara berbentuk tusuk sate seperti yang ada di Kantor Gubernur Jawa Barat. Di dalamnya, terdapat “Royal Crown” berupa kaligrafi lafaz “Allah” yang menggantung megah di area plafon ruang salat.

Kaca Warna-warni
Kulit bangunan masjid terdiri dari kaca berwarna biru, kuning, dan ungu, menciptakan efek cahaya yang indah ketika sinar matahari menembusnya.

BACA JUGA: Sejarah Pembangunan Masjid Namira Lamongan dan Keunikannya

Fakta Viral Masjid Al-Jabbar Terbaru Terkait Hutang Baru Terungkap

Baru-baru ini, banyak beredar berita viral tentang Masjid Raya Al-Jabbar yang mana terungkap bahwa pembangunan Masjid Raya Al Jabbar di Bandung masih menyisakan utang.

Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengungkap bahwa sebagian dana pembangunan masjid, yang totalnya mencapai Rp 1,2 triliun, bersumber dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 207 miliar.

Dana PEN tersebut merupakan bagian dari pinjaman Rp 3,4 triliun yang diterima Pemprov Jabar pada 2020-2021, di era Gubernur Ridwan Kamil. Saat ini, Pemprov Jabar sedang mencicil pembayaran utang dengan besaran Rp 500 miliar per tahun selama delapan tahun.

Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, membenarkan hal ini dan menegaskan bahwa penggunaan dana PEN untuk pembangunan masjid sudah diputuskan oleh gubernur sebelumnya. Ia menegaskan bahwa transparansi ini bukan untuk menyalahkan pemimpin terdahulu, tetapi untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono, juga menyoroti penggunaan dana PEN untuk pembangunan masjid dan mempertanyakan apakah proyek tersebut benar-benar memberikan dampak positif terhadap pemulihan ekonomi pascapandemi.

Update: 2/10/2025


Masjid Raya Al-Jabbar merupakan salah satu masjid yang cukup menuai kontroversi, terutama terkait sumber pendanaannya yang menggunakan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Di sisi lain, dari segi arsitektur, Masjid Raya Al-Jabbar tetap menjadi kebanggaan dengan desainnya yang ikonik, inovatif, dan penuh makna. Keunikan seperti bentuk tanpa kolom, efek terapung, pencahayaan dinamis, serta perpaduan seni dan budaya menjadikannya tidak hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat edukasi dan wisata religi bagi masyarakat.

Dengan segala keistimewaan dan kontroversinya, Masjid Raya Al-Jabbar kini menjadi simbol besar bagi Jawa Barat. Tantangan ke depan adalah bagaimana pemerintah dan masyarakat dapat mengelola serta memaksimalkan manfaat masjid ini, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun ekonomi.

Tags:

Konten dilindungi

PROMO RAMADHAN

Dapatkan potongan harga hingga 10% untuk 20 pembeli KUBAH MASJID pertama di bulan ini.