Skip to content
Home » Artikel Qoobah » Inilah Sejarah Masjid PUSDAI, Bandung Jawa Barat

Inilah Sejarah Masjid PUSDAI, Bandung Jawa Barat

Masjid Pusdai Pusat Dakwah Islam – Informasi tentang bagaimana perkembangan Islam, kami akan sampaikan dan Anda pun akan banyak wawasan. Di sini kami akan menyampaikan mengenai perkembangan dakwah di Islam Nusantara. Namun, kita akan terjun di wilayah Jawa bagian Barat, yakni Kota Bandung.

Di mana kota Bandung merupakan pusat kota yang begitu berkembang pesat, di mulai dari kuliner, wisata, atau budaya dan politik. Terutama yang gak kalah lagi dalam bidang dakwah mereka.

Ulasan kami ini, kami ambil dari media Insya Allah terpercaya. Mungkin, jika Anda merasa konten ini kurang berkenan. Bisa Anda berkomentar di kolom bawah, sebelum tersebar di mana-mana. Komentar Anda sangat berarti bagi kami, untuk berkembang dalam bidang media atau ekonomi.

Di mana kota Bandung ini merupakan tercepat dalam penyampaian dakwah. Dikarenakan, ada salah satu mediasi untuk umat muslim yang disebut dengan Pusat Dakwah Islam (PUSDAI). Apa itu PUSDAI?

PUSDAI sendiri merupakan sebuah lembaga dakwah, dengan fasilitas yang di bawah pimpiman pemerintah Provinsi Jawa Barat. Berguna untuk menjadi sentral pemograman, pembinaan, dan pengembangan dalam pengembangan Syiar Agama Islam di daerah wilayah Jawa Barat.

Tidak hanya itu PUSDAI sendiri selesai di bangun tahun 1998, Anda pun sudah lahir saat itu. Menghabiskan dana sekitar saat waktu Rp. 49 Milyar Rupiah cukup fantastis. Cerita (sejarah) pembangunannya pun cukup panjang dan berliku. Ide pembangunannya sendiri udah ada sejak masa pemerintahan Gubernur H. Aang Kunaefi antara tahun 1977-1978 saat itu Anda pun belum lahir.Namun proses Desain interior sendiri baru mulai berjalan 14 tahun kemudian pada tahun 1991.

Lokasi dan Arsitektur Masjid PUSDAI, Bandung Jawa Barat

Lokasinya, berdiri memang tak jauh jika Anda akan menyarinya. Yakni, berlokasikan dekat dengan Gedung Sate, yang menjadi pusat pemerintahan provinsi Jawa Barat. Kompleks yang berdiri di atas lahan seluas 4,5 hektar, dengan fasilitas begitu mendukung guna menjalankan dua fungsi utamanya.

Sebagai pusat masak air (penggondokan) sumber daya manusia umat Islam yang berdaya cipta dan berdaya pembaharuan yang beriman, bertakwa, serta berilmu pengetahuan.

Dalam kawasan Islamic Center ada juga beberapa bangunan yang cukup menarik dan layak untuk disinggahi. Karena, memiliki keistimewaan dan bermanfaat tersendiri. Salah satunya menjadi daya tarik tersendiri, yakni sebuah bangunan masjid yang megah dan mewah yang terdiri dari dua lantai dengan menaranya tinggi menjulang.

Masjid PUSDAI (pusat dakwah islam) dibangun dalam arsitektur asli di Indonesia, dengan bentuk bentuk yang khas atap Limas. Aplikasikan pada semua atap bangunannya dengan dipadu berbagia gaya arsitektur masjid masjid di seluruh penjuru dunia Islam.

Uniknya daripada yang lain, ternyata ada pada bagian kubah (atap masjid) yang terbuat dari sebuah kayu. Sebagian ornamen pada masjid ini, terbuat dari kayu dan terkesan alami dan begitu kuat. Batu marmer juga ikut mendominasi bangunan masjid dengan beberapa hiasan bermotif etnis dalam pola kaligrafinya yang terdapat di bangunan masjid PUSDAI.

Sejarah Masjid PUSDAI dan Tempat Populer

Penaamaan masjid ini dinamakan Masjid PUSDAI, karena merupakan masjid terpopuler dan viral sesudah Masjid Raya Bandung. Berlokasi di Alun-alun Bandung. Selain masjid megah nan mewah yang sanggup menampung sampai 4000 jamaah.

Di kompleks Masjid PUSDAI ada bangunan lain, yakni sebuah ruang seminar yang terdiri dari dua bentuk, besar dan kecil. Tak hanya itu terdapat Bale Asri yang biasanya dipakai untuk menggelar sebuah pameran, pertemuan atau hal lain. Karena, Bale Asri bisa dikatakan sebagai Gedung serbaguna yang ada di sana.

Dinyatakan sebagai masjid terbesar urutan ke-2 setelah Masjid Raya Bandung dan berlokasi di area pusat dakwah islam. Masjid PUSDAI ini juga menjadi islamic center, dengan berbagai kegiatan Ramadhan maupun kegiatan lain. Juga tak ketinggalan, Masjid ini ternyata menyediakan 1000 porsi makan buka puasa berkat takjil pada 1 bulan penuh di Ramadhan.

Pada hari-hari biasa masjid ini tetap ramai dipenuhi jama’ah, terlebih lagi saat bulan Ramadhan. Saat ini semakin banyak jama’ah yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan lembaga PUSDAI sendiri.

Fungsi Berdirinya Masjid PUSDAI

Banyak dari bangunan masjid terkenal dan terpopuler di seluruh Indonesia. Itupun memiliki fungsi tersendiri dan tujuan masing-masing. Berikut fungsi dari berdirinya PUSDAI, yang harus Anda perlu tahu:

Fungsi Utama PUSDAI:

Forum atau sebuah lembaga menyepakati pendirian sebuah Islamic Center / PUSDAI Bandung Jawa Barat, mengemban hanya dua fungsi utama, yakni:

Sebagai sebuah sarana pengemban dan penyebaran Islam serta kebudayaan Islam di Jawa Barat.
Sebagai pusat penggodokan sumber daya manusia umat Islam yang berdaya cipta dan berdaya pembarharuan yang beriman, bertakwa, serta banyak wawasan ilmu pengetahuan.

Pernyataan: Stok No. 593.8/SK. 133-Rem/82, dengan Gubernur Jabar H. Aang Kunaefi menetapkan. Pusat Pengembangan dan Pengkajian yang bisa disebut (Islamic Center) Jawa Barat itu seyogiana dibangun sebagai sarana satu kesatuan dengan pembangunan Monumen Perjuangan Rakyat (MPR) Jawa Barat.

Serta Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat, dan Lapangan Upacara Pemda Jawa Barat. Di sekitar Jalan Japati dan Lapangan Gasibu Jalan Dipenogoro kota Bandung Jawa Barat.

Dengan stok No. 593.8/SK. 133-Pem/82, Gubernur Jabar H. Aang Kunaefi menetapkan, Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam (Islamic Center) Jawa Barat itu seyogianya dibangun sebagai satu kesatuan dengan pembangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat, dan Lapangan Upacara Pemda Jawa Barat di sekitar Jalan Japati dan Lapangan Gasibu Jalan Dipenonegoro Kota Bandung.

Setelah terbit stok gubernur tersebut, dimulailah pembangunan Islamic Center yang diawali dengan pembahasan lahan di daerah Cihaurgeulis, Sukamantri, Jalan Diponegoro, dan Jalan Supratman Kota Bandung.

Hampir 10 tahun (1982-1991) Pemda Jabar melaksanakan pembebasan lahan dan pemindahan (relokasi) penduduk yang ada di atas lahan. Untuk keperluan pembebasan lahan dan relokasi itu, Pemda Jabar mengeluarkan biaya sekitar Rp 20 milliar.

Setelah pembebasan lahan serta relokasi penduduk selesai, dimulailah pembangunan fisik Islamic Center (tahun 1992 berdasarkan izin Pemda Kotamadya Bandung No. 583/637/II/DTK/92) di atas lahan seluas 4,5 Ha.

Kini komplek Islamic Center atau Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar berdiri megah dan menjadi salah satu kebanggaan umat Islam Jawa Barat. Secara fisik, kompleks Pusdai terdiri dari:

Bangunan masjid (Masjid Pusdai) berkapasitas 4.600 orang
Ruang Seminar Besar (Ruang Cendekia C) berkapasitas 100 orang.
Ruang Seminar Kecil (Ruang Cendekia D) berkapasitas 40 orang.
Gedung Bale Asri (Gedung Serba Guna) berkapasitas 2.000 orang untuk acara pertemuan, seminar, resepsi, pameran, dan seagainya.
Ruang Pameran Mushaf Sundawi.
Ruang Perkantoran.
Tempat Wudhu Pria dan Wanita
Perpustakaan dan Lembaga Bahasa
Kantin, Wartel, dan Café
Area Parkir
Ruang Multimedia.
Ruang Lumbung Zakat Pusdai.
Ruang Galeri Pusdai.

Seluruh bangunan kompleks Pusdai Jawa Barat itu telah menghabiskan biaya sebesar Rp 27 Milliar. Sebagian besar sumber dana diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat.

Secara fisik, pembangunan berlangsung dari Tahun Anggaran 1991-1992 sampai dengan Tahun Anggaran 1997/1998. Sejarah Masjid PUSDAI Bila dihitung dari mulai munculnya gagasan pembangunan Islamic Center tahun 1997/1998 sampai dengan selesai pembangunan tahun 1997/1998, pembangunan Islamic Center (Pusdai) Jabar ini berlangsung selama 20 tahun dan menghabiskan biaya sekitar Rp 4,5 Milliar.

Visi Masjid Pusdai

Sebagai kiblat dan uswah (teladan) dalam dakwah Islam.

Fungsi utama yang dilaksanakan Pusdai Jabar adalah sebagai berikut:

– MEDIATOR — mediator silaturahim antar umat dengan ulama, umat dengan umaro, ulama dengan ulama, ulama dengan umaro, dan umat dengan masyarakat umum.
– FASILITATOR — menyediakan fasilitas berbagai aktivitas umat dalam merealisasikan sebagian progamnya.
– INOVATOR — terdepan dalam pengembangan pemikiran dan aktualisasi ajaran Islam.
– KOORDINATOR – koordinasi aktivitas lembaga umat Islam Jawa Barat
– DINAMISATOR — Sebagai salah satu lokomotif dakwah Islamiyah di Jawa Barat. (Mel/Pusdai Online)